MATATERI PRODUKSI MASSAL PKK KELAS XII
PROSES PRODUKSI MASSAL
1.1. Pengertian Proses Produksi
Proses produksi memiliki dua pengertian
yaitu, pengertian proses dan pengertian produksi. Suatu cara, metode, atau
teknik bagaimana mengubah sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk memperoleh suatu hasil yang
optimal disebut dengan proses, sedangkan produksi adalah segala kegiatan yang
berkaitan dengan menghasilkan barang atau jasa dengan cara mengolah bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga barang tersebut memiliki
nilai tambah.
Maka, dapat disimpulkan bahwa proses
produksi adalah cara, metode, serta teknik untuk menciptakan, mengolah, atau
memberi nilai tambah bagi suatu barang atau jasa dengan menggunakan
sumber-sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada. Proses
produksi juga dibedakan berdasarkan karakteristik aliran prosesnya maupun tipe
pesanan langganannya.
Sebagai catatan dalam perusahaan
manufacturing, aliran produk sama dengan aliran bahan mentah, sedangkan dalam
industri jasa, proses produksi tidak ditunjukan dengan aliran produk secara
fisik, tetapi oleh urutan – urutan operasi yang dilaksanakan dalam pemberian
pelayanan.
1.2.
Pengertian Proses Produksi Massal
Produksi suatu produk dalam jumlah yang
sangat besar dengan menggunakan metode produksi padat modal secara
berkesinambungan disebut Mass Production atau
produksi massal. Produksi massal secara khusus ditemukan dalam industri di mana
produk yang ditawarkan distandarisasi secara teliti sehingga memungkinkan
mesin-mesin dan proses-proses yang otomatis menggantikan peran tenaga kerja.
Industri produksi massal ditandai dengan pemusatan penjualan tingkat tinggi,
persyaratan masuk yang sulit. dan penggunaan skala ekonomi yang menghasilkan
unit biaya penawaran yang rendah.
1.3.
Tahapan-Tahapan di dalam Penetapan
Proses Produksi
a.
Routing,
yaitu menetapkan dan menentukan urutan proses produksi berawal dari bahan
mentah hingga menjadi produk akhir.
b.
Scheduling,
yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang
disinergikan sebagai suatu kesatuan.
c.
Dispatching,
yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah
untuk mulai dilaksanakannya operasi proses
produksi yang sudah
direncanakan di dalam routing
dan scheduling.
d.
Follow-up,
yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan operasi produk.
1.4.
Proses Produksi
a.
Siklus Proses Produksi :
1. PROSES PRODUKSI
(Produk dalam Proses)
2. INPUT (BB)
3. OUT PUT (Produk Jadi)
b.
Proses Produksi
Yang dimaksud proses produksi adalah kegiatan mengolah
produk dengan mengorbankan berbagai biaya produksi baik langsung maupun tidak
langsung dari bahan mentah / baku menjadi produk jadi siap untuk dijual.
c.
Unsur-unsur Biaya Produksi
Ada tiga macam unsur-unsur biaya produksi, yaitu : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead (biaya umum). Biaya bahan
baku (BBB) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan utama
pembuatan produk. Contoh :
• Bahan baku produk mebel
adalah kayu
•
Bahan baku produk roti adalah terigu
•
Bahan baku pakaian adalah kain
1.5.
Ciri-Ciri Perencanaan Produksi
a.
Perencanaan proses produksi harus mengarah pada
kegiatan masa-masa mendatang
b.
Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka
waktu tertentu
c.
Perencanaan proses produksi harus
mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal,
dan lain sebagainya
d.
Perencanaan proses produksi harus
dapat mengoordinasi kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lain
e.
Perencanaan proses produksi harus
dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, kualitas produk, warna produk,
ukuran produk, bentuk produk, dan lain sebagainya.
1.6.
Syarat-syarat Perencanaan Proses Produksi
a.
Perencanaan proses produksi tentunya harus
disesuaikan dengan tujuan perusahaan
b.
Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti, dan dapat dilaksanakan
c.
Perencanaan proses produksi harus memberikan
analisis dan klasifikasi kegiatan
1.7.
Persiapan Perencanaan Proses Produksi
Adapun
persiapan perencanaan operasi produk meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.
Prosedur Persiapan
Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan
dibuat, wirausahawan terlebih dahulu harus mencari informasi pada para konsumen
lalu mengajak karyawan untuk berpartisipasi memikirkan produk yang akan dibuat
b.
Penyaringan Gagasan
Setelah ide bagus banyak ditemukan, wirausahawan harus
memilah gagasan dengan penyaringan yang baik
c.
Analisis Gagasan
Dalam hal ini, wirausahawan diharapkan dapat menganalisis
gagasan yang dipilih untuk bisa mengetahui potensi permintaan terhadap produk,
jumlah omset penjualan, dan seberapa besar kemampuan suatu produk menghasilkan
laba
d.
Percobaan Produk
Untuk bisa mewujudkan gagasan ke dalam kegiatan konkret,
yaitu dengan membuat produk yang bisa dipertanggung jawabkan.
e.
Uji Coba Produk
Untuk mengetahui seberapa besar kelemahan, kesalahan, efek
samping, kualitas, dan manfaat produk, wirausahawan harus mengadakan pengujian
agar produk tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen.
f.
Komersialisasi Produk
Setelah dilakukan pengujian, barulah diperkenalkan kepada
konsumen, yaitu mulai pemberian merek produk, kemasan produk, penetapan harga,
promosi dan distribusi.
1.8.
Tipe Proses Produksi
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas
bahwa proses produksi dapat dibedakan berdasarkan karakteristik aliran dan tipe
pesanan pelanggannya. Maka, pada bagian ini membahas tentang klasifikasi
berdasarkan aliran proses produksinya, yaitu :
a.
Aliran Garis
Tipe mempunyai ciri aliran proses dari bahan mentah sampai
menjadi produk akhir dengan urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan
produk atau jasa selalu tetap.
Untuk tipe aliran ini, produk harus di standarisasi dengan
baik dan harus mengalir dari satu operasi atau proses kerja ke operasi
berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Terdapat 2 tipe produksi
pada operasi aliran garis, yaitu :
·
Produksi massal (mass production)
Proses produksi massal umumnya memproduksi
kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar yang mengikuti serangkaian operasi
yang sama dengan produk sebelumnya sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process, misalnya produk
elektronik, mobil, motor dan sebagainya.
·
Produksi secara terus-menerus (continuos production).
Proses produksi secara terus-menerus ditandai dengan waktu
produksi yang relatif lama, hal ini untuk menghindari penyetelan-penyetelan.
Produksi terus-menerus tampak di dalam industri proses, seperti: industri
kimia, industri kertas, industri baja, dan industri – industri lainnya.
Keputusan untuk menggunakan operasi aliran garis tidak
hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja, namun juga perlu faktor – faktor
lain, seperti: keusangan produk, ketidakpuasan kerja karyawan karena kebosanan
dan resiko perubahan teknologi proses, dan faktor – faktor lain yang
mempengaruhinya.
b.
Aliran Intermiten
Tipe aliran ini mempunyai ciri produksi dalam kelompok
barang yang sejenis pada interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini,
peralatan dan tenaga kerja dikelola dan diorganisasikan dalam pusat-pusat kerja
menurut tipe-tipe keterampilan atau peralatan yang serupa. Operasi-operasi
intermitten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena
operasi-operasinya menggunakan peralatan serbaguna dan tenaga kerja yang
memiliki keterampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam
pengendalian persediaan, schedule, dan kualitas, atau dapat dikatakan belum
efisien.
Istilah operasi intermitten sering disebut job shop dan istilah ini terkadang hanya
digunakan untuk menyatakan operasi-operasi intermitten yang memproduksi barang-
barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Operasi intermitten dapat
diterapkan pada produksi barang-barang yang tidak di standardisasi atau volume
produksinya rendah, karena operasi ini merupakan operasi yang paling ekonomis
dan melibatkan risiko yang paling kecil.
c.
Aliran Proyek
Aliran proyek ini banyak digunakan untuk memproduksi
produk-produk yang sifatnya khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,
gedung, dan lain-lain. Setiap unit
produk dibuat sebagai suatu barang tunggal, meskipun tidak
ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan-urutan operasi dimana
seluruh operasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang
pencapaian tujuan akhir.
Masalah-masalah yang mungkin sering terjadi dalam manajemen
proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling, dan pengawasan kegiatan
individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Bentuk
operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreatifitas dan
kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Sulit untuk mengoptimalisasikan
proyek-proyek, karena hanya dikerjakan sekali sehingga peralatan serbaguna
terkadang digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek
ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan
managerial. Hal ini disebabkan oleh proyek yang pada dasarnya sukar dirumuskan,
dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tinggi.
Seperti yang telah diketahui bahwa cara,
metode, serta teknik menghasilkan produk yang cukup banyak, maka proses
produksi ini banyak macamnya, tetapi secara ekstrim dapat dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu:
1.
Proses produksi terus-menerus (countinuos process)
2.
Proses produksi terputus-putus (intermitten process)
3.
Penyusunan Peralatan dan
Perlengkapan Pabrik Berdasarkan Aliran Proses Produksi Untuk melihat jenis atau tipe proses produksi yang digunakan, dapat melihatnya
berdasarkan layout yang berlaku pada perusahaan tersebut.
Layout dirancang untuk memungkinkan terjadinya perpindahan yang ekonomis dari
material dan kegiatan dari orang- orang yang berada didalam berbagai proses dan
operasi perusahaan. Jarak angkut material, pengambilan, serta peletakan
produk-produk dan peralatan hendaknya dibuat sependek mungkin. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimumkan biaya penanganan dan angkut (tranportasi).
Secara lebih terperinci, tujuan layout untuk memanfaatkan ruangan yang tersedia
seefektif mungkin, meminimumkam biaya penanganan bahan, dan jarak mengangkut,
menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, membangkitkan semangat, dan
efektifitas kerja, menyederhanakan proses produksi, menjaga keselamatan
karyawan, dan barang – barang yang sedang diproses, serta menghindari berbagai
bentuk pemborosan.
Dalam sistem
produksi terdapat beberapa pola dasar umum dari layout, yaitu:
·
Layout Fungsional (layout process)
Dalam layout proses, semua mesin-mesin dan peralatan ditempatkan atau dikelompokan dalam suatu area atau department yang sama. Jadi, hanya terdapat
suatu jenis proses ditiap bagian atau department, dalam
proses layout ini digunakan mesin dengan tipe general purpose machine.
Umumnya proses layout ini terdapat dalam
perusahaan-perusahaan yang berdasarkan job
order shop. Maksud dari job order
shop itu pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang yang tidak sama dan
terbatas jumlahnya, serta menurut pesanan pembeli atau batch production.
·
Layout Garis (layout product)
Pada layout garis ini, produk mesin-mesin dan peralatan
manufacturing diatur menurut aturan dari
aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh karena itu, bagian yang ada
menjadi bagian pengerjaan suatu produk (product
manufacturing department). Operasi atau jalannya proses pembuatan suatu
produk selalu ditentukan terlebih dahulu baru ditentukan urutan-urutan
mesinnya. Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam industri-industri yang
menghasilkan produk-produk secara massal dan barangnya telah di standardisasikan.
·
Layout Kelompok (group layout)
Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan
kelompok-kelompok mesin didalam pembuatan komponen-komponen yang memerlukan
proses yang sejenis. Setiap komponen produknya diselesaikan di area-area
spesialis ini dengan keseluruhan urutan pengerjaan mesin yang dilakukan di
tempat tersebut. Layout seperti ini merupakan layout yang terpisah dan hal ini
termasuk suatu variasi dari layout produk. Dalam layout kelompok ini,
bagian-bagian dan komponen yang akan dikerjakan dikelompokan menjadi semacam
”keluarga”, dan berbagai area atau department dibuat secara terpisah.
·
Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)
Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi besar
dan kompleks, seperti pabrik mesin, pabrik pembuatan lokomotif, turbin listrik,
kapal terbang, kapal laut jembatan dan sebagainya. Dalam hal ini produk mungkin
berada dalam suatu lokasi selama periode perakitan atau mungkin tinggal disuatu
tempat untuk waktu yang lama dan kemungkinan dipindahkan ketempat perakitan
lainnya dimana pekerjaan selanjutnya dilakukan.
Penyusunan layout tidak dapat
dipisahkan dari material handling atau penanganan bahan, karena masalah ini
sangat erat hubungannya atau dengan kata lain saling ketergantungan. Pengertian
dari material handling adalah suatu
kegiatan meletakan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses produksi di
dalam suatu pabrik,
kegiatannya
dimulai sejak bahan baku (material)
masuk atau diterima oleh pabrik sampai pada saat barang jadi atau produk dikeluarkan
dari pabrik.
Penempatan layout yang baik dapat
sangat membantu proses produksi, dimana penempatan fasilitas-fasilitas yang
teratur dapat memudahkan dan meminimalkan gerakan dari operator dan material
handling sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan seminim mungkin dan hal
ini berarti kegiatan produksi lebih efisien.
ijin copas
BalasHapusiijin copy nggi untuk pembelajaran ya makasih
BalasHapusmohon ijin menyalin untuk digunakan di pembelajaran.
BalasHapussemoga barokah
terima kasih...
Ijin menyalin guna untuk pembelajaran di rumah serta menambah pengetahuan tentang pembelajaran pkk kls XII
BalasHapusMohon izin copy
BalasHapusMohon izin copas
BalasHapusIjin copas y
BalasHapusMaaf ya, tapi kalo bisa susunan penulisannya di rapikan
BalasHapusthank u bang, sangat bermanfaat
BalasHapusizin copas ya, admin.. terimakasih
BalasHapusIzin copas ya terima kasih
BalasHapusterimakasih sangat membantu
BalasHapusTerima kasih dapat membantu sebagai bahan ajar untuk di sampaikan ke peserta didik. Semoga diberikan keberkahan .
HapusTerimakasih, Sangat membantu
BalasHapusIzin menyalin🙏
BalasHapusUntuk di pelajari terimakasih
Izin menyalin untuk mempelajari materi ini terimakasih 🙏
BalasHapusmau copas ya, materi dari guru aku kurang lengkap jadi aku mesti cari cari tambahan materi sendiri, terimakasih))
BalasHapusIzin copas kak , Terima kasih
BalasHapusIjin catat karana buat Tugas dari guru xixixixi
BalasHapusizin copy gih
BalasHapusIzin copas buat dijadiin ppt ya, nilai ku ga tuntas jdi disuruh bikin ppt:v
BalasHapus